Jumat, 06 Mei 2011

PASSING GRADE SMA Negeri di Jakarta Tahun 2010-2011

1. sma 8 passing grade 36.75
2. sma 28 passing grade 36.45
3. sma 81 passing grade 35.85
4. sma 68 passing grade 35.55
5. sma 34 passing grade 35.40
6. sma 61 passing grade 35.20
7. sma 70 passing grade 35.20
8. sma 26 passing grade 34.75
9. sma 47 passing grade 34.45
10. sma 39 passing grade 34.35
11. sma 71 passing grade 34.35
12. sma 21 passing grade 34.25
13. sma 78 passing grade 34.10
14. sma 38 passing grade 34.00
15. sma 6 passing grade 33.90
16. sma 12 passing grade 33.80
17. sma 48 passing grade 33.75
18. sma 14 passing grade 33.70
19. sma 82 passing grade 33.20
20. sma 3 passing grade 32.95
21. sma 13 passing grade 32.90
22. sma 90 passing grade 32.70
23. sma 49 passing grade 32.60
24. sma 54 passing grade 32.45
25. sma 99 passing grade 32.40
26. sma 103 passing grade 32.35
27. sma 77 passing grade 32.25
28. sma 91 passing grade 32.25
29. sma 62 passing grade 31.85
30. sma 67 passing grade 31.85
31. sma 66 passing grade 31.75
32. sma 112 passing grade 31.75
33. sma 44 passing grade 31.70
34. sma 55 passing grade 31.70
35. sma 29 passing grade 31.60
36. sma 42 passing grade 31.40
37. sma 63 passing grade 31.15
38. sma 98 passing grade 31.15
39. sma 33 passing grade 31.05
40. sma 46 passing grade 31.05
41. sma 87 passing grade 31.05
42. sma 58 passing grade 30.90
43. sma 65 passing grade 30.90
44. sma 53 passing grade 30.80
45. sma 1 passing grade 30.75
46. sma 60 passing grade 30.60
47. sma 59 passing grade 30.40
48. sma 2 passing grade 29.95
49. sma 109 passing grade 29

Minggu, 27 Maret 2011

contoh surat dinas

OSIS SMP Aslamu(namaasal) JAKARTA
Jalan Bojong II no.1 Jakarta 11100
No. Telepon (021) 78787878 (hunting)
Jakarta, 13 April 2007

Nomor : 015315/124/SMP/Vl/2011
Lampiran : 1 lembar
Hal : Maulid Nabi Muhammad SAW

Kepada Yth.
Siswa/Siswi Aslamu Jakarta
di tempat
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan hormat,
Kami sampaikan bahwa dalam rangka Peringatan Kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW, SMP Aslamu Jakarta akan mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Insya Allah akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal      : Jumat,18 Maret 2011
Pukul                : 09.00 s/d 11.00
Tempat             : Masjid Aslamu
Mengingat acara Maulid Nabi Muhammad SAW sangat penting, kami mengharapkan kehadiran dan partisipasinya. Demi kelancaran acara ini, kami mengharapkan siswa/siswi memakai baju muslim putih dan rapih.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Atas partisipasinya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Kepala SMP Aslamu                    Ketua Panitia Maulid                 Ketua OSIS SMP Aslamu

(.......................)                          (.........................)                        (........................)

Minggu, 27 Februari 2011

Takabur

      Takabur artinya merasa dirinya besar. Maksudnya adalah suatu sikap dan mental kagum diri, dirinya lebih besar, lebih tinggi dan lebih segala-galanya dan memandang rendah terhadap orang lain.
      Ada dua macam jenis takaburnya manusia. Yaitu Pertama takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong dan takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki. :
1.    Takabur yang bersumber dari nafs / jiwa yang sombong
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءنَا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيرًا
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman dalam surat Al Furqan ayat 21 yang 
artinya:” Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan (nya) dengan kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampoi batas (dalam melakukan) kezaliman. (Q.S. Al Furqan (25) : 21).
2. Takaburnya manusia yang bersumber pada status sosial tinggi yang dimiliki
      Sombong atau takabur seperti ini menyebabkan memandang rendah terhadap orang lain yang status sosialnya lebih rendah. Kesombongan jenis ini dimiliki oleh Raja Fir’aun dan kaum Nabi Saleh serta kaum Ad dan Tsamud
Puncak takabur yang pernah terjadi adalah takabur terhadap Allah SWT yaitu menolak kebenaran dan perintah yang datangnya dari Allah SWT . Hal ini dilakukan oleh Iblis sebagaimana Firman allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 34:
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُواْ لآدَمَ فَسَجَدُواْ إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ
Artinya: “Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam.” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir (QS. Al Baqarah (2): 34).

      Manusia yang takabur, merasa dirinya besar adalah keliru besar, keliru dalam memandang dirinya sendiri, selain sebagai wujud tidak tahu diri, realitanya diatas orang kaya ada yang lebih kaya, diatas orang pandai ada yang lebih pandai, diatas orang kuat ada yang lebih kuat dan seterusnya. Barang siapa yang ingin terhormat, ia justeru harus merendahkan dirinya, tetapi barang siapa ingin terpuruk jatuh, dipersilakan untuk menyombongkan diri. Barang siapa merendahkan dirinya, Allah SWT akan memuliakan derajatnya, dan barang siapa menyombongkan dirinya, Allah SWT akan menjatuhkannya.

Minggu, 13 Februari 2011

Romeo and Juliet's romantic and tragic story

In the town of Verona there lived two families, the Capulets and the Montagues. They engaged in a bitter feud. Among the Montagues was Romeo, a hot-blooded young man with an eye for the ladies. One day, Romeo attended the feast of the Capulets', a costume party where he expected to meet his love, Rosaline, a haughty beauty from a well-to-do family. Once there, however, Romeo's eyes felt upon Juliet, and he thought of Rosaline no more.


The vision of Juliet had been invading his every thought. Unable to sleep, Romeo returned late that night to the Juliet's bedroom window. There, he was surprised to find Juliet on the balcony, professing her love for him and wishing that he were not a "Montague", a name behind his own. "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet." Romeo was ready to deny his name and professed his love. The two agreed to meet at nine o-clock the next morning to be married.

Early the next morning, Romeo came to Friar Lawrence begging the friar to marry him to Juliet. The Friar performed the ceremony, praying that the union might someday put an end to the feud between the two families. He advised Romeo kept the marriage a secret for a time.

On the way home, Romeo chanced upon his friend Mercutio arguing with Tybalt, a member of the Capulet clan. That qurreling last caused Merquito died. Romeo was reluctant no longer. He drew his sword and slew Tybalt died. Romeo realized he had made a terrible mistake. Then Friar Lawrence advised Romeo to travel to Mantua until things cool down. He promised to inform Juliet.
In the other hand, Juliet's father had decided the time for her to marry with Paris. Juliet consulted Friar Lawrence and made a plot to take a sleeping potion for Juliet which would simulate death for three days. The plot proceeded according to the plan. Juliet was sleeping in death.

Unfortunately, The Friar's letter failed to reach Romeo. Under the cover of darkness, he broke into Juliet's tomb. Romeo kissed the lips of his Juliet one last time and drank the poison. Meanwhile, the effects of the sleeping potion wear off. Juliet woke up calling for Romeo. She found her love next to her but was lying dead, with a cup of poison in his hand. She tried to kiss the poison from his lips, but failed. Then Juliet put out his dagger and plunged it into her breast. She died

Kamis, 10 Februari 2011